
- Posted: 22/08/2021
- By: Administrator
Dua Santriwati Ponpes Darul Hikmah Tangerang, Dapat Beasiswa ke Turki
Pondok Pesantren Darul Hikmah - Dua orang santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hikmah Tangerang bakal dikirim ke Turki untuk melanjutkan studi ke jenjang strata satu (S1).
Program beasiswa ke Turki ini merupakan pertama kalinya bagi Yayasan Ponpes Darul Hikmah Tangerang.
Studi itu bernama Sivas Cumhuriyet University atau lebih dikenal Universitas Republik Sivas. Sivas sendiri merupakan sebuah Provinsi Turki yang berada di wilayah Asia.
Sedangkan Ibukota Turki, yakni Istambul berada di bagian Eropa. Perjalanan dari Sivas menuju Istambul memakan waktu sekitar 12 jam perjalanan.
Dua santriwati itu adalah Mir’atul Amaliyah dan Desty Syawaliyah yang berasal dari daerah Cisauk Tangerang. Mereka akan dikirim ke Turki pada 24 Agustus 2021 mendatang.
Ketua Yayasan Tarbiyyah sekaligus pendiri Ponpes Darul Hikmah, Hasyim Purnama mengatakan, kedua santriwati itu merupakan anak berprestasi dan anak yatim. Sehingga mereka berhak mendapatkan beasiswa pendidikan ke negara yang dipimpin Erdogan itu.
“Keduanya adalah anak yatim karena bapaknya sudah meninggal. Kenapa kami memilih mereka? Selain kecerdasan dan berprestasi, kami ingin keduanya tidak minder bahwa mereka tanpa seorang ayah bisa melanjutkan pendidikannya ke luar negeri,” terang Hasyim kepada Keadilan, Minggu (22/8/2021).
Pelepasan beasiswa santri itu, dihadiri oleh Dewan Pembina dan Ketua Pembina Yayasan Darul Hikmah yang bertempat di Cisauk, Tangerang, Banten.
Hasyim menjelaskan, pengiriman beasiswa kepada dua anak didiknya merupakan sebuah langkah konkrit menuju pendidikan Indonesia maju.
Sebab, kata dia, Indonesia masih dikenal kesenjangan wanita yang masih tinggi. Dengan begitu, ia ingin menunjukkan kepada dunia melalui dua muridnya itu bahwa emansipasi wanita terhadap pendidikan sangat penting.
“Misi saya adalah membangkitkan emansipasi wanita. Jadi wanita di Indonesia harus berubah agar memiliki pengetahuan lebih luas,” ujar Hasyim.
Selain itu, kata Hasyim, fasilitas pendidikan wanita di Turki juga sangat minim, artinya ada batasan secara pendidikan antara wanita dan laki-laki.
“Jadi saya ingin menunjukkan ke dunia bahwa Indonesia tidak seperti itu (kesenjangan wanita lebih dominan). Bahwa wanita Indonesia sudah bangkit dan lebih maju. Artinya emansipasi wanita itu sangat penting,” sambungnya.
Menurut Hasyim, beasiswa ini tidak dibatasi hanya dua orang saja, baik dari pihak yayasan maupun dari lembaga Sivas Turki. Masalahnya adalah budaya di Cisauk masih kental dan agak sedikit “kolot” secara pemikiran.
“Kalau ada 5 orang (berprestasi) saya pasti kirim, masalahnya budaya kita yakni kebanyakan orang tua tidak berani anaknya pergi ke luar negeri, kebanyakan mereka berfikir dari mana biaya kuliah ke luar negeri. Tapi, saya sudah memotivasi kedua orang tua anak ini untuk merelakan dan mereka setuju,” tuturnya.
Selain ke Turki, Ponpes Darul Hikmah juga mengirimkan beasiswa kepada tujuh muridnya di UIN Indonesia ternama.
Kampus negeri itu adalah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Serang, Banten.
“Kami sudah empat tahun memberikan beasiswa kepada anak didik kami di UIN Jakarta, UIN Bandung, dan UIN Serang Banten,” tutupnya.
Ainul Ghurri
Sumber : https://keadilan.id/?p=13744
Komentar